sdmuh26sby.sch.id-Dalam semangat kepedulian dan solidaritas, siswa-siswa Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 26 di Surabaya menggelar sholat gaib untuk Palestina.
Kegiatan ini merupakan bentuk doa dan dukungan mereka terhadap situasi yang sedang dialami oleh masyarakat Palestina.
Melalui Orasi yang dipimpin Eza dan Aya dukungan terhadap kondisi sulit yang tengah dihadapi oleh masyarakat Palestina.
Siswa-siswi SD berkumpul di lapangan sekolah untuk membuat poster dukungan bagi Palestina. Mereka mengeluarkan kreativitas mereka dalam mendesain poster dengan pesan-pesan perdamaian, solidaritas, dan harapan bagi rakyat Palestina. Poster-poster ini akan dipamerkan dan didistribusikan di sekolah dan lingkungan sekitar sebagai bentuk dukungan.
Doa untuk Kemanusiaan Siswa-siswa dari berbagai tingkatan di SD Muhammadiyah 26 berkumpul di masjid sekolah untuk melaksanakan sholat gaib.
Mereka bersama-sama memanjatkan doa untuk kedamaian, perlindungan, dan kesejahteraan bagi rakyat Palestina yang saat ini tengah menghadapi tantangan yang sulit.Kaur Ismuba Hasan mengatakan, “Inisiatif siswa untuk melaksanakan sholat gaib untuk Palestina sangat luar biasa.
Ini adalah bukti nyata empati dan kepedulian mereka terhadap kondisi saudara seiman di Palestina. Doa ini adalah ekspresi solidaritas kemanusiaan yang sangat mulia.
Kaur Kesiswaan, Ririn Novianti menyampaikan, “Saat mengajar, saya selalu berupaya untuk mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan dan empati kepada siswa-siswa saya. Melihat mereka menginisiasi sholat gaib untuk Palestina adalah sesuatu yang membanggakan. Semoga doa ini membawa kedamaian dan harapan bagi rakyat Palestina.”Salah satu siswa, Keke, berbagi kesannya, “Saya merasa haru bisa berdoa bersama teman-teman untuk Palestina.
Meskipun kita jauh, doa kita bisa memberikan kekuatan dan harapan kepada mereka di sana.”Siswa lain ananda Ibrahim, menambahkan, “Kami berharap keadaan di Palestina segera membaik. Sholat gaib ini adalah salah satu cara kami untuk mendukung dan berdoa bagi mereka yang sedang mengalami kesulitan.”Sholat gaib untuk Palestina ini tidak hanya menjadi doa, tetapi juga menjadi momentum untuk membangun kesadaran akan solidaritas kemanusiaan di kalangan siswa.
Melalui doa dan kepedulian, siswa menunjukkan bahwa meskipun jarak memisahkan, kepedulian dan doa selalu dapat bersatu untuk tujuan kemanusiaan yang lebih besar. (DNS/INT)
