Mendaur Ulang Limbah Organik dan Anorganik Menjadi Inovasi Barang Yang Layak Pakai

sdmuh26sby.sch.id – Rabu, (13/04/2022) M26 Surabaya Rayakan Unjuk Kerja dan Karya meskipun pelaksanaan di hari ke-3 perayaan ini tak kalah semarak dengan hari sebelumnya hasil karya yang telah dibuat para siswa-siswi kelas 6 peserta UKK, ide-ide yang di terapkan menjadi suatu produk dari kelompok 1-16 yang sangat menarik perhatian dari para juri dan semua audience yang hadir.

 Pada perayaan di hari ke-3 ini  hasil produknya bisa dibilang sangat inovatif sekali, seperti sabun dari minyak jelantah,  tanaman kangkung hidroponik, kerajinan dari kardus bekas, ecobriks, dan mading 3D keberagaman budaya. Tidak hanya pada hasil karyanya yang menjadi sorotan pakaian yang dikenakan oleh salah satu kelompok juga mendapatkan apresiasi untuk pakaian ataupun atribut yang dikenakan.

Tim jurnalis mewawancarai salah satu personil dari kelompok 11 pembuat sabun kirreina, “sabun kirreina merupakan sabun batang yang berbahan dasar minyak jelantah, dikarenakan pada saat ini harga minyak sangat mahal akhirnya kita berpikir bagaimana minyak jelantah ini yang semula belinya dengan harga mahal limbahnya juga harus bisa terpakai agar bisa juga mengurangi pencemaran lingkungan, nah dari sinilah kami menemukan ide untuk dijadikan sebuah bahan dasar sabun batang” ujar Fellin.

“Minyak jelantah ini didapatkan dari limbah dari rumah masing-masing anggota kelompok sampai mencapai sampai sekitar 5 liter, bahan-bahan lain yang digunakan untuk pembuatan sabun ini cukup mudah di dapat dan harganya terjangkau seperti air, soda api, pewarna dan pewangi, kelompok kami praktek pembuatan sabun ini sampai 4 kali sampai menghasilkan sabun yang terbaik, sabun batang kirreina ini sangat wangi dan tidak membuat gatal dikulit jadi cocok digunakan untuk sabun cuci kain dan sabun untuk badan” sambung Fellin. 

 Selain kelompok 11 tim jurnalis juga menemukan karya yang berbeda dari lainnya yaitu dari kelompok 14 yaitu ECOBRICKS ” Ecobricks merupakan metode yang digunakan media botol plastik yang diisi penuh dengan sampah anorganik dan dirakit menjadi semacam furniture kursi dan meja, ketika memasukkan sampah anorganik ke dalam botol plastik harus di tekan tekan menggunakan tongkat sehingga bisa lebih kokoh ecobricksnya, pembuatan furniture ini selama 3-4 minggu dengan trial sebanyak 2-3 kali, kolompok 14 berpesan agar jangan membuang sampah sembarangan dan mungkin bisa mengolah dikarenakan sampah plastik ini sangat bebahaya terutama bisa mencemari air laut” ujar kelompok 14.

 Mentor dari kelompok 11 memberikan  pesan kesannya pada acara UKK ini, ” kebanyakan anak-anak itu demam panggung jadi awal yang sudah dipersiapkan dengan matang jadi ada beberapa yang tidak disampaikan karna rata-rata siswa gemetaran dan ngeblank ketika melihat para penguji kalau saya rasa mereka seperti merasakan ujian sidang skripsi”. ucap Ustadzah Novi.

Bunda-bunda dari kelompok 11 menyampaikan pesan,  “dari perayaan ini anak-anak bisa belajar dari pengalaman untuk ke depannya bisa dijadikan bekal untuk melangkah ke jenjang selanjutnya yang akan ditempuh”pungkas bunda Fellin.

Kali ini perayaan UKK di tutup meriah dengan Ustadzah Ayu meminta kelompok 16 beserta mentornya memeragakan tarian pendet untuk personil perempuan dan tari kecak untuk personil laki-laki dan akhirnya suasana yang tegang berubah keteganganpun menjadi suasana yang pecah dan meriah banjir tepuk tangan dari para audience acara penutup perayaan UKK . (INT)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *