450 Siswa-siswi SD Muhammadiyah 26 Surabaya Ikuti Asesmen Sains Muhammadiyah (ASM)

sdmuh26sby.sch.id– 450 siswa SD Muhammadiyah 26 Surabaya (M26) mengikuti Asesmen Sains Muhammadiyah (ASM) ASM yang dulu bernama Uji Soal Kompetisi Sains Nalaria Realistik (KSNR) secara offline di kelas masing-masing, Selasa (25/7/2023).

Koordinator Klub MIPA Suprarasional (KMS) Surabaya mengatakan Asesmen Sains Muhammadiyah tahun ini didasarkan pada kelas siswa pada tahun pelajaran sebelumnya.

Guru IPA M26 Eva Dwi Lestari,S.Pd menuturkan, saat Asesmen Sains Muhammadiyah, siswa kelas I-II menyelesaikan soal pilihan ganda sebanyak 20 soal dengan ketentuan jawaban benar mendapatkan poin 5.

“Sedangkan kelas III-IV menyelesaikan soal pilihan ganda sebanyak 25 dengan jawaban benar mendapatkan poin 4. Soal yang tidak dijawab atau salah mendapatkan poin 0 yang artinya tidak ada pengurangan nilai,” katanya.

Dia mengungkapkan, pengerjaan Asesmen Sains Muhammadiyah ini diselesaikan dalam waktu 90 menit. Hasil Asesmen Sains Muhammadiyah ini nanti diurutkan berdasarkan nilai tertinggi.

“M26 Surabaya akan memilih perwakilan siswa dari setiap jenjang kelasnya untuk menentukan siswa yang akan mengikuti babak penyisihan Kompetisi Sains Nalaria Realistik (KSNR) sebagai delegasi sekolah,” katanya.

“Asesmen ini bertujuan untuk memetakan kemampuan literasi sains siswa yang dikemas dalam bentuk soal-soal unik yang dekat kehidupan serta membangkitkan berpikir nalar dan logis siswa dalam menyelesaikannya,” sambungnya.

Ustadzah Yunita Puspitasari, S.Si., S.Pd.Gr menyampaikan kekagumannya pada siswa-siswi kelas 1 khususnya, dimana mereka telah mengikuti Assesment Science ini pada masa MPLSnya.

“Saya sangat mengacungi jempol kepada siswa-siswi kelas 1 yang berjuang mengikuti Assesment pada saat-saat masa transisi dari TK ke SD, semoga sekolah kita akan menemukan banyak bibit-bibit yang bermunculan untuk menggantikan kakak-kakak kelasnya mengikuti ajang olimpiade ke tingkat-tingkat daerah, provinsi, maupun tingkat kota.” ujarnya.
dengan adanya hal ini, bisa menemukan potensi siswa dalam bidang lomba sains yang nantinya bisa dijadikan referensi sekolah dalam mengikutikan siswa di ajang olimpiade sain yang ada.(INT)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *